0
Terdakwa Dahlan Iskan
Surabaya, bk - Selasa, 13 Desember 2016, Sidang perkara kasus dugaan Korupsi pelepasan asset daerah Pmerintah Provinsi – Jawa Timur pada tahun 2002 – 2004 lalu, yang dikelola oleh PT Panca Wira Usaha (PWU), dengan terdakwa, mantan Direktur Utama (Dirut), Dahlan Iskan, kembali di gelar.

Dalam persidangan yang berlangsung dengan agenda pembacaan Eksepesi atau keberatan atas surat dakwaan JPU, dengan Ketua Majelis, Hakim Tahsin dan dibantu Empat anggota Majelis lainnya yakni, H.R. Unggul Warso Mukti. S.H., M.H; DR. Andriano., S.H., M.H; Samhadi. S.H., M.H dan Sanghadi. S.H, yang dihadiri JPU Lili Lindawati dkk dari Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri Surabaya, sementara terdakwa Dahlan Iskan, di damping Penasehat Hukum (PH)-nya, Prof. Yusril Ihza Mahendra dkk.

Dihadapan Majelis Hakim, ternyata Dahlan Iskan bisa juga meneteskan air mata, seperti terdakwa-terdakwa lainnya. Terdakwa Dahlan Iskan, meneteskan air mata saat membacakan Eksepsi pribadinya dalam persidangan dihadapan puluhan pendukungnya dari Jawa Pos Group.

“Yang Mulia, Semua itu tidak penting bagi saya. Yang penting adalah, jangan bikin masyarakat bingung, jangan bikin masyarakat apatis, jangan bikin masyarakat akhirnya lebih percaya pada unsur nasib-nasiban daripada percaya pada hukum. Bagaimana caranya. Saya yakin, yang Mulia lebih tahu caranya. Orang-orang yang hadir disini, juga tahu caranya. Di sini hadir tokoh-tokoh hukum seperti Pak Mahfud MD, minggu lalu dan Pak Abraham Samad, hari ini dan tokoh-tokoh hati nurani seperti pak Effendi Gozali, Gus Mus, Gus Ali, bang Haji Rhoma Irama dan seterusnya. Jangan bawa perkara seperti ini masuk ke pengadilan yang Mulia. Kalau pun sudah terlanjur masuk, jangan diteruskan. Jangan sampai pengadilan ini menjadi pengadilan sesat. Maksud saya, bukan hanya perkara saya ini saja, tapi juga perkara-perkara sejenis ini, yang banyak sekali terjadi di negeri ini. Kita bantu bapak Presiden untuk revolusi mentalnya,” ucap terdakwa Dahlan Iskan dengan suara berat.

Namun, beberapa saat setelah usai persidangan, udara yang begitu sejuk berubah menjadi mendung dan kemudian turunya air hujan. sekan langit diatas Kota Surabaya, Khususnya di atas gedung Pengadilan Tipikor ikut bersedih.  (Redaksi)

Posting Komentar

Tulias alamat email :

Emoticon
:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Klik Untuk Melihat Kode!
Untuk menyisipkan emoticon Anda harus menambahkan setidaknya satu ruang sebelum kode.

 
Top